Tau pohon kamboja ?? orang bali biasanya menyebut dengan Pohon Jepun. Pohon ini biasanya tumbuh di tempat tropis seperti dihutan dan dipinggir jalan tergantung dari dimana penanam ingin menanam :D. Di Bali, Jepun yang paling banyak disukai ialah Jepun Bali, pohon Jepun Bali ini sangat klasik sangat mempunyai nilai seni dan estetika , bentuknya sangat banyak diminati oleh para penggemar tanaman hias atau para penghobi berkebun. Sangat cocok dijadikan peneduh dipekarangan yang minimalis ataupun pekarangan luas, tidak membuat rimbun karena ada beberapa celah cahaya bisa masuk dari guratan ranting yang membelit , pokonya astistik kalo di omongin. Selain mempunyai berbagai manfaat, phon ini juga mempunyai banyak nilai ekonomi, mau tau?? mari kita lanjut... 
Pohon Jepun bisa menghasilkan uang dari pohon , daun dan bunga.. tanaman ini sangat produktif biasanya orang di desa saya menyebutnya dengan pohon uang... Karena saking produktinya Pohon Jepun ini ,sekarang banyak pengusaha di Bali beralih mengolah hasil pemanfaatan daun dan bunga dari pohon jepun ini dijadikan olahan yang bermanfaat yaitu sebagai bahan dasar pembuatan dupa wangi..
Nah dari peralihan bisnis ini kemudian memunculkan celah bagi pengusaha untuk mencari cara bagaimana untuk mempermudah gerak mereka menghasilkan dupa dengan memanfaatkan alam sekitar dan mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar, maka usaha ini adalah solusi untuk hal tersebut. 

Semenjak maraknya pengusaha dupa di bali, orang yang berdiam di Bali beralih profesi sampingan dengan mengumpulkan bunga Jepun. Bunga ini akan dikeringkan lalu dijual ke pada pengusaha Dupa, bunga kering biasanya akan di hargai lebih mahal daripada bunga basah. Untuk harga per kilo bunga ini Rp. 70.000 ( update per hari ini ), harga yang lumayan dari bunga yang dianggap sampah pada jaman dulu. Dan yang basah di hargai Rp. 30.000/ kilo. harga bisa berubah ubah tanpa konfirmasi sebelumnya. Untuk satu kilo bunga jepun dibutuhkan waktu kurang lebih seminggu untuk pengumpulannya , ini tergantung rata - rata pendapatan bunga per hari dan keadaan sinar matahari, kalo yang memang mempunyai kebun bunga jepun mungkin untuk pencapaiannya akan lebih cepat. 

Dengan peralihan bisnis sampingan ini maka beralih pula pola kehidupan masyarakat bali , dimana setiap pagi, biasanya mereka menyapu di halaman rumah ( ibu - ibu galau ), sejak saat itu ada perubahan dimana setelah bangun pagi ibu - ibu ini akan mengumpulkan bunga jepun sebanyak - banyaknya, baik dari pohon milik mereka ataupun pohon tetangga. hehehe... ini akan memunculkan persaingan yang tidak sehat antar ibu - ibu ini, biasanya persaingan ini muncul ketika ibu - ibu yang bangun kesiangan tidak mendapatkan hasil karena bunga jepun yang sudah habis dilahap oleh ibu ibu yang bangun lebih pagi, ibu - ibu ini akan marah dan menghajar bunga bunga yang masih sedang kembang di pohonnya. Dia akan membawa tongkat untuk menghajar bunga ini. Dan akan terasa sayang melihat pohon pohon tidak berbunga dan tinggal cabangnya doang. 
Akhir - akhir ini daun dari bunga jepun pun bisa dijadikan sebagai penghasilan tambahan, menurut desas desus, redaksi belum sempat menyelidiki kebenarannya , daun bunga jepun di hargai Rp.5000 rupiah yang kering dan Rp. 3000 / kilo untuk yang basah. Mungkin saya akan lakukan penyelidikan untuk hal ini. Ditunggu saja konfirmasi selanjutnya.. 
Dan untuk pohon Jepun sendiri ini sudah jadi konsumsi publik dimana setiap pohon jepun yang umurnya sudah melewati satu tahun akan di hargai mahal oleh peminat/ penghobi yang semakin bertambah jumlahnya di Bali. satu pohon jepun Bali yang berumur kira kira satu tahun akan dihargai Rp. 300rb, setiap jenis pohon mempunyai harga yang berbeda. 
Bagaimana?? tertarik untuk membudidayakan Pohon Jepun/ Kamboja ?? 


EmoticonEmoticon