img : at Four Season Jimbaran
Syukur dengan cara bersyukur, hidup ini akan terasa lebih indah, setiap detik,menit dan jam akan bisa kita nikmati dengan penuh rasa bangga dan syukur. 

Ini adalah sebuah kisah nyata. Tentang seorang ibu, suaminya dan keempat anak lelakinya. Wanita ini adalah ibu yang sangat tanggap dan cekatan. Ia mampu mengatasi berbagai pekerjaan rumah tangga, termasuk belanja, memasak, mencuci, hingga menjaga kebersihan rumah. 

Namun ibu yang sangat senang akan kebersihan ini, paling tak suka bila karpet dirumahnya kotor. Padahal ia memiliki 5 orang anak laki-laki yang mana hanya satu diantaranya yang mungkin bisa memahami peraturan bahwa istri dan ibunya tak suka dengan karpet kotor. Tentu saja hal ini cukup membebaninya, keinginan akan sebuah karpet yang selalu bersih. 

Untuk mengatasi permasalahan ini, keluarga wanita tersebut menyarankan agar dirinya bertemu dengan psikolog bernama Virgina Satir. Psikolog ini mendengarkan cerita wanita tersebut dengan seksama. Kemudian sambil tersenyum, Virgina berkata, "ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang saya katakan".

Wanita itu kemudian menutup kedua matanya. ia mendengarkan intruksi dari sang psikolog, "Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"

Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya. 

Virgina Satir melanjutkan "Itu artinya tidak ada seorangpun disisi ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka."

"Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi."

Mendengar apa yang dikatakan oleh Virgina, seketika wajah ibu berubah keruh. Senyumnya seketika menghilang, nafasnya terburu seolah terisak. Ada guncangan dalam perasaanya, serta langsung merasa gelisah memikirkan suami dan anaknya di rumah. 

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu, "ujar Virgina.

Ibu mulai tersenyum kembali, ia bisa membayangkan hal di rumahnya kembali membaik. 

"Sekarang bukalah mata ibu, "kata Virgina. Ibu itu membuka matanya, "Bagaimana, apakah karpet kotor itu masih menjadi masalah buat ibu?" Ibu tersenyum dan menggelengkan kepalanya,"Aku tahu maksud Anda,"ujar sang ibu. "Jika kita melihat dengan sudut pandang yang tepat, makahal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif."

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu di sana, ia tahu , keluarga yang dikasihinya ada di rumah. 

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virgina Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP ( Neurolinguistic Programming . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Refreaming, yaitu bagaimana kita membingkai ulang sudut pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya. 

Dari terapi itu, kita diingatkan akan beberapa hal. Ibarat sebuah rumah besar namun dengan penghuni sedikit dan jarang bertemu, tentu akan lain halnya dengan rumah kecil yang hangat akan canda dan suka duka bersama keluarga. Ibarat rumah yang selalu bersih namun selalu sunyi, apalah artinya bila dibandingkan dengan rumah yang harus selalu dibersihkan karena selalu hidup dan berpenghuni. (Dikutip dari : Vemale.com)




EmoticonEmoticon